Pernah merasa gelisah saat melihat story teman-teman yang lagi nongkrong, liburan, atau berhasil dalam karier mereka? Padahal kamu lagi rebahan di rumah dengan kopi dingin yang mulai hambar. Kalau iya, selamat datang di klub FOMO alias Fear of Missing Out.
Apa Itu FOMO?
FOMO adalah perasaan cemas atau takut karena merasa tertinggal sesuatu yang menyenangkan, penting, atau "harusnya kamu ikutan." Biasanya, ini dipicu dari hal-hal yang kita lihat di media sosial. Ketika orang lain terlihat menjalani hidup yang lebih seru, lebih produktif, lebih bahagia, kita mulai mempertanyakan hidup kita sendiri.
"Kenapa aku gak ada di sana?"
"Harusnya aku juga bisa kayak dia."
"Apa aku kurang berusaha?"
Padahal... mungkin kamu cuma butuh tidur cukup dan pikiran yang lebih tenang.
Kenapa FOMO Bisa Terjadi?
-
Media Sosial = Pamer Momen Terbaik
Orang jarang posting kegagalan atau hari-hari biasa mereka. Semua terlihat glamor dan seru. Akibatnya, kita sering membandingkan "behind the scenes" hidup kita dengan "highlight" hidup orang lain. -
Budaya Produktivitas Berlebihan
Kita diajarkan untuk selalu sibuk, terus berkembang, jangan sampai ketinggalan. Jadi kalau ada satu hari aja kamu istirahat, langsung merasa bersalah. Padahal... istirahat juga bagian dari hidup. -
Tekanan Sosial Tak Terlihat
Kadang bukan karena kita ingin ikutan, tapi karena kita takut dibilang gak update, gak ambisius, atau gak eksis. Kita lebih takut dilihat “nggak ikut” daripada jujur bahwa kita memang gak ingin ikut.
Dampak FOMO terhadap Kesehatan Mental
-
Cemas dan gelisah terus-menerus
-
Sulit menikmati momen saat ini
-
Merasa tidak cukup baik
-
Kurang percaya diri
-
Kelelahan emosional
FOMO membuat kita seperti berlari tanpa arah, mengejar validasi dari luar, dan lupa bahwa setiap orang punya waktunya masing-masing.
Related Post:
Haters: Cermin Kebisingan atau Ujian Ketenangan?
Kesehatan Mental di Zaman Digital: Jangan Biarkan Pikiranmu Terkungkung
Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital
Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Generasi Muda
Gimana Cara Mengatasi FOMO?
-
Sadari bahwa kamu gak perlu ikut semuanya
Tidak semua hal harus kamu hadiri, ikuti, atau capai sekarang juga. Hidup bukan perlombaan cepat-cepatan. -
Kurangi waktu di media sosial
Cobalah detox digital atau set waktu khusus untuk membuka media sosial. Lebih banyak waktu untuk dirimu sendiri berarti lebih sedikit ruang untuk perbandingan yang gak sehat. -
Fokus pada kehidupan nyata
Alihkan perhatian ke hal-hal yang benar-benar kamu nikmati. Mungkin ngobrol dengan orang terdekat, baca buku favorit, atau sekadar jalan-jalan sore. -
Bersyukur atas hal kecil
Daripada fokus pada apa yang belum kamu miliki, coba lihat apa yang sudah ada. Kadang hal sederhana justru yang paling membahagiakan. -
Pahami bahwa semua orang punya perjuangan sendiri
Yang kamu lihat di Instagram atau TikTok bukan cerita lengkapnya. Setiap orang punya tantangan dan luka masing-masing yang tidak mereka tunjukkan.
Nikmati Hidupmu, Bukan Hidup Orang Lain
FOMO itu wajar—kita semua pernah mengalaminya. Tapi jangan biarkan perasaan itu mencuri rasa syukur dan damai yang seharusnya kamu rasakan. Hidup bukan tentang selalu hadir di mana-mana atau punya semua pencapaian dalam waktu cepat. Hidup adalah tentang merayakan perjalananmu, langkah demi langkah, sesuai versimu sendiri.
Jadi, kapan terakhir kali kamu berhenti membandingkan dan mulai menikmati hidupmu?