Apa yang Terjadi di Otak Saat Kita Overthinking?

Overthinking atau berpikir berlebihan adalah fenomena yang hampir semua orang alami. Kita sering terjebak dalam pemikiran yang berputar-putar tentang masa lalu, masa depan, atau masalah yang belum terjadi. Tapi, tahukah kamu apa yang sebenarnya terjadi di otak kita ketika kita mulai overthinking? Artikel ini akan membahas mekanisme otak yang terlibat dalam overthinking dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kesehatan mental kita.

mental-health

Otak: Pusat Pemikiran dan Kecemasan

Otak manusia terdiri dari beberapa bagian yang bertanggung jawab untuk berbagai fungsi, termasuk pengolahan informasi, pengambilan keputusan, dan pengendalian emosi. Ketika kita overthinking, beberapa bagian otak kita bekerja lebih keras daripada yang seharusnya, menyebabkan gangguan dalam keseimbangan emosional dan mental.

1. Amigdala: Pusat Kecemasan

Amigdala adalah bagian otak yang berperan dalam mengenali ancaman dan mengatur respon emosi, terutama rasa takut dan kecemasan. Ketika kita mulai overthinking, amigdala menjadi sangat aktif. Ia mulai merespons hal-hal yang kita khawatirkan, bahkan jika kekhawatiran itu tidak memiliki ancaman nyata.

Ini adalah alasan mengapa kita sering merasa cemas atau takut berlebihan, meskipun tidak ada bahaya langsung. Overthinking memicu amigdala untuk "mewaspadai" segala kemungkinan yang ada, sehingga menciptakan perasaan ketegangan dan kecemasan yang intens.

2. Prefrontal Cortex: Pengambil Keputusan yang Bingung

Prefrontal cortex adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian diri. Saat kita overthinking, prefrontal cortex mencoba menganalisis berbagai kemungkinan dan skenario dalam pikiran kita.

Namun, overthinking sering kali membuat prefrontal cortex kewalahan karena terlalu banyak informasi yang diproses sekaligus. Akibatnya, pengambilan keputusan menjadi lebih sulit dan kita terjebak dalam siklus berpikir yang tidak berujung. Pikiran yang berputar-putar ini menyebabkan kita merasa bingung dan tidak dapat menentukan langkah yang harus diambil.

3. Hipokampus: Memori yang Terdistorsi

Hipokampus adalah bagian otak yang mengatur memori dan pembelajaran. Overthinking sering kali melibatkan proses mengulang-ingat kejadian masa lalu atau membayangkan skenario masa depan yang belum tentu terjadi.

Akibatnya, hipokampus kita bekerja lebih keras untuk memproses ingatan tersebut, meskipun banyak dari ingatan ini sudah tidak relevan lagi. Kita sering kali memperbesar kesalahan masa lalu atau mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi, yang hanya memperburuk kecemasan dan stres.

4. Sistem Saraf Otonom: Respon Fisiologis Terhadap Pikiran

Sistem saraf otonom mengatur fungsi tubuh yang tidak kita sadari, seperti detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Ketika kita overthinking, sistem saraf otonom kita terpicu untuk masuk ke dalam "mode pertempuran atau pelarian" (fight-or-flight).

Meskipun tidak ada ancaman fisik yang nyata, otak kita memicu reaksi fisiologis yang sama seperti saat kita berada dalam situasi berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan detak jantung, napas yang cepat, dan ketegangan otot. Ini adalah alasan mengapa kita sering merasa fisik dan mental sangat lelah setelah overthinking.

5. Pelepasan Hormon Stres: Kortisol dan Adrenalin

Ketika otak kita terjebak dalam siklus overthinking, tubuh kita melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini mempersiapkan tubuh untuk menghadapi ancaman, tetapi ketika dilepaskan tanpa adanya ancaman nyata, mereka justru menambah kecemasan dan meningkatkan ketegangan.

Pelepasan hormon stres yang berlebihan juga dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti insomnia, gangguan pencernaan, dan penyakit jantung.


Bagaimana Menghentikan Siklus Overthinking?

  • Latihan Pernapasan: Mengatur pernapasan dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan.

  • Mindfulness dan Meditasi: Latihan ini mengajarkan kita untuk fokus pada saat ini, mengurangi kecemasan yang timbul akibat berpikir tentang masa depan atau masa lalu.

  • Berbicara dengan Orang Terpercaya: Mengungkapkan perasaan kita kepada seseorang yang dipercaya dapat meringankan beban mental dan memberikan perspektif yang lebih jelas.

  • Tulis di Jurnal: Menuliskan pikiran atau kekhawatiran dapat membantu mengeluarkan beban mental dan memberi rasa kontrol atas pikiran.


Overthinking bukan hanya masalah pikiran yang berlebihan—ia melibatkan mekanisme kompleks yang terjadi di dalam otak dan tubuh kita. Dengan memahami apa yang terjadi di otak saat kita overthinking, kita dapat lebih mudah menerima bahwa perasaan tersebut adalah respon alami tubuh. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mengurangi intensitas overthinking dan mengembalikan keseimbangan mental serta emosional.





Merawat Pikiran Seperti Merawat Tubuh: Kesehatan Mental Adalah Prioritas

Kesehatan Mental Remaja yang Beranjak Dewasa: Tantangan dan Harapan

Remaja Menuju Dewasa: Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Perubahan

Saat Remaja Menjadi Dewasa: Merawat Mental di Tengah Kegelisahan

Menjadi Dewasa: Lebih dari Sekadar Usia

Kesehatan Mental dalam Relationship: Cinta Sehat Dimulai dari Diri Sendiri

Hubungan Sehat Dimulai dari Mental yang Sehat

 Overthinking: Ketika Pikiran Tak Pernah Diam

Overthinking: Musuh Dalam Pikiran Sendiri

Takut Akan Masa Depan: Wajar, Tapi Jangan Biarkan Membekukan Langkah

Kesehatan Mental Gen Z: Suara yang Mulai Didengar


“Kenapa Aku Nggak Baik-Baik Saja?” — Suara Hati Gen Z yang Sering Terabaikan

Kesehatan Mental Gen Z: Di Balik Layar yang Terlihat Bahagia

Permasalahan Kesehatan Mental Mahasiswa: Tantangan yang Perlu Direspon Serius


Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental


Mahasiswa dan Kesehatan Mental: Sebuah Perjuangan yang Sering Terabaikan


Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa di Era Modern


Kesehatan Mental: Saat Pikiran dan Perasaan Butuh Dirawat



Dampak Kesehatan Mental terhadap Kualitas Hidup dan Produktivitas


Memahami Kesehatan Mental: Pilar Utama Kehidupan yang Seimbang





Kesehatan Mental Mahasiswa: Antara Tugas, Tekanan, dan Harapan

Gen Z dan Realita Hidup Modern: Antara Harapan Digital dan Tekanan Sosial


Mengenal Depresi: Lebih dari Sekadar Perasaan Sedih


Kesehatan Mental dan Produktivitas: Bagaimana Menjaga Pikiran Sehat di Dunia Kerja


Bekerja Cerdas, Bukan Sekadar Keras: Merawat Kesehatan Mental untuk Produktivitas Jangka Panjang


Ruang Kerja Sehat: Membangun Budaya Perusahaan yang Mendukung Kesehatan Mental


Di Antara Target dan Tekanan: Menavigasi Stres Kerja dengan Pikiran Sehat


Di Balik Senyum: Mengenal Tanda-Tanda Gangguan Mental yang Sering Terabaikan




Pulih dan Bangkit: Membangun Mental yang Siap Hadapi Krisis


Dari Luka Jadi Kekuatan: Membangun Resiliensi dalam Diri


Berdaya Secara Batin: Strategi Menjaga Kewarasan di Masa Sulit


Mengatasi Kecemasan dan Overthinking dengan Teknik Mindfulness


Mengapa Kita Sering Overthinking dan Bagaimana Mengatasinya


Cara Efektif Meredakan Kecemasan dalam Waktu Singkat


Overthinking: Musuh Diam-diam Kesehatan Mental


Tips Menghentikan Pikiran Berlebihan Sebelum Tidur


Kenali Tanda-Tanda Overthinking yang Tidak Disadari


Kecemasan Berlebihan? Ini Cara Mengendalikannya

Lebih baru Lebih lama